Langsung ke konten utama

MANAJEMEN PUNTEN PECEL


Mungkin bagi sebagian orang ini hal biasa saja, 
tapi bagi saya dan keluarga kejadian pagi ini memberi pelajaran yang luar biasa.

Pagi ini selepas jamaah Sholat Subuh Istriku langsung mampir ke rumah tetangga dan juga masih Saudara, Beliau dikenal sebagai penjual makanan tradisonal spesialisasinya Punten Pecel. Kajian pagi dimulai, Istriku tercinta bercerita, "Lha iyo lo Yah, cukup lama gak makan Punten Pecel, ini tadi beli kok tetep seperti dulu murah banget yo". Sambil nanya, tanganku bergerak untuk membuka bungkusan dalam tas kresek transparan. "Dirimu beli berapa lo Sayang.??". "Sepuluh ribu saya minta jadikan 3 bungkus.." Jawab Istriku.

Setelah terlihat isi bungkusan, tampaklah punten dengan irisan yang gemuk-gemuk didampingi sayur Tauge dan daun Bayam plus sambel pecel yang masih bongkahan. Pikiranku langsung melayang seolah jadi ekonom (ha.. ha.. ha.., halu), kemudian melakukan audit fatamorgana, "Kok murah gini yo apa gak rugi? atau karena tetangga dan saudara diberi murah? Atau memang segini porsinya?.." 

Lha, wong saya itu beli, mungkin aku terlalu kepo alias kemeruh poolll (he he he) dikasih murah kok malah mikirin manajemen mBakyu Bakul Punten Pecel, ngapain juga. Kita gak tahu pastinya, bisa jadi Beliau itu niat sambil sedekah pagi, kan luar biasa istimewa ini. 

Apa mungkin (lanjutan analisa personalku) ini bagian dari bentuk manajemen akhirat yang propagandanya tak ditampakkan di dunia yaa...? Mibi, Beliau berprinsip ambil sedikit keuntungan tapi banyak keberkahan, di dunia laba gak banyak, di akhirat memiliki deposito yang luar biasa jumlahnya. Jikalau benar demikian in syaa Allah Beliau akan mendapatkan berlipat pahala di dunia (membahagiakan Pembeli dengan memberikan harga murah). Sedangkan di akhirat tak diragukan, tak terhitung jumlahnya untung. Subhanallah..

Konsep sederhana tapi memberi pelajaran berharga, manajemen akhirat Si mBakyu Bakul Punten Pecel, Hebat!!!!.

Semoga bermanfaat...

Penulis: Susilo (6 Agustus 2024)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAWAI DAN EDUKASI

Obrolan santai diluar materi siar, saat jeda iklan disela waktu on air kemarin (29 Agustus 2024) terurai pemikiran yang terpicu dari kegiatan HUT RI ke 79 ini. Ngobrol santui ini rupanya tak kalah menarik dengan materi inti siaran. Info, siaran rutin bersama 96,2 Samar FM ternyata sudah tiga tahun lo, terima kasih Samara yang telah ikhlas membersamai kami Komunitas Jatim PAK.  Karnaval dan Carnival adalah berasal dari kata yang sama, yang berarti pesta besar, pameran, kirab atau pasar malam dengan berbagai hiburan menarik. Mungkin pawai budaya atau kirab budaya atau masyarakat kita menyebutkan dengan istilah pawai saja, juga terinspirasi dari dua kata tersebut. Hal ini kita tilih dari isian kegiatannya.  Dari obrolan kecil itu kita bertiga (Kami, Mbak Lisa selaku Host dan Master Wijaya sebagai Narsum), mundur jauh ke masa silam disaat kita masih kecil dulu. Pawai seperti ini lebih banyak memberikan edukasi tentang sejarah perjuangan bangsa, dilengkapi adat budayanya dan dieksp...

SOSIALISASI MENJADI MEDIA MENCARI SOLUSI

Susilo*) Korupsi terjadi karena kebiasaan buruk yang dibiarkan, dalam waktu tertentu akan membentuk karakter. Jika telah menjadi karakter, maka menjadi sangat sulit dibenahi. Pemberantasan korupsi yang paling efektif adalah dengan memberi contoh pembiasaan baik mulai sejak dini. Hari Senin, tanggal 19 Agustus 2024, jam 09.00 WIB, Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung  telah menyelenggarakan Sosialisasi Pendidikan Anti Korupsi kepada Kepala Sekolah SMP Negeri maupun Swasta se Kabupaten Tulungagung , bertempat di Hall Kresna Narita Hotel Tulungagung, sejumlah 102 Peserta hadir pada acara tersebut. Bertindak sebagai Narasumber dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Tulungagung, tiga orang terdiri dari Bapak Amri Rahmanto Sayekti, S.H., M.H ((Kepala Seksi Intelijen), Bapak Zulfikar Ar Riski Akbar, S.H (Kasubsi A Intelijen) dan Bapak Eka Kurniawan Putra, S.H., M.H (Kasubsi B Intelijen), sedang Narsum dari Inspektorat Kabupaten Tulungagung adalah Bapak Drs. Tranggono Dibjoharsono, M.M. Narasumb...

SENJATA PEJUANG

            Senjata menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sejak zaman kuno, senjata menjadi ageman kebanggaan hampir setiap orang mulai dari rakyat jelata hingga pejabat negara. Senjata disetiap wilayah memiliki bentuk, nama dan ciri khas yang beraneka keunikannya, seperti di Jawa punya senjata Keris dengan beraneka jenis dan nama, Keris Bujak Beliung (Kalimantan Selatan), Tombak Hujor dari Sumatra Utara (batak), Pedang Jenawi adalah senjata tradisional paling populer di Riau, Badik Tumbuk Lada sejenis keris yang terdapat di Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung senjatanya Parang, Mandau (Suku Dayak) di Kalimantan. Golok Ciomas dari Banten, Kujang dari Jawa Barat, Sundu (Nusa Tenggara Timur) menyerupai keris. Badik dari daerah Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan, di Madura ada Celurit, Rencong dari Aceh, Lembing Sulawesi, Belati dan Busur (Irian Jaya). Ada pula Bambu Runcing yang dijadikan senjata dan lain-lain. ...