Langsung ke konten utama

SENJATA PEJUANG


            Senjata menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sejak zaman kuno, senjata menjadi ageman kebanggaan hampir setiap orang mulai dari rakyat jelata hingga pejabat negara. Senjata disetiap wilayah memiliki bentuk, nama dan ciri khas yang beraneka keunikannya, seperti di Jawa punya senjata Keris dengan beraneka jenis dan nama, Keris Bujak Beliung (Kalimantan Selatan), Tombak Hujor dari Sumatra Utara (batak), Pedang Jenawi adalah senjata tradisional paling populer di Riau, Badik Tumbuk Lada sejenis keris yang terdapat di Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung senjatanya Parang, Mandau (Suku Dayak) di Kalimantan. Golok Ciomas dari Banten, Kujang dari Jawa Barat, Sundu (Nusa Tenggara Timur) menyerupai keris. Badik dari daerah Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan, di Madura ada Celurit, Rencong dari Aceh, Lembing Sulawesi, Belati dan Busur (Irian Jaya). Ada pula Bambu Runcing yang dijadikan senjata dan lain-lain.

Senjata merupakan alat pertahanan fisik dari serangan atau gangguan musuh yang mengancam diri maupun kedaulatan negeri. Sehingga senjata sampai saat ini tetap ada, dibutuhkan dan dimiliki baik secara pribadi maupun institusi; seperti TNI, Polri yang juga punya senjata, atau komplitnya punya alutsista.


Senjata-senjata yang kami uraian di atas hanya sebagian kecil dari senjata yang berwujud fisik, tapi pembahasan ini kami akan berfokus pada senjata yang dimiliki oleh para Pejuang Kemerdekaan diluar senjata di atas. Senjata ini berupa apa? Ia berwujud skill dan spirit sebagai berikut;

1.    Kompetensi; adalah kemampuan yang dibutuhkan dibutuhkan untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan (keahlian; skill) dan sikap kerja. Dalam hal ini setiap Pejuang memiliki skill yang dicurahkan secara total untuk suksesnya tujuan kemerdekaan. Seperti keahlian memanah, pedang, tombak, keris, ahli bela diri, ahli bikin jebakan, ahli diplomasi, negosiasi, ahli strategi, ahli mengintai, ahli pengobatan, ahli memasak dan segala jenis keahlian (kompetensi) diintegrasikan untuk perjuangan. Mengapa perbedaan keahlian tersebut bisa disatukan secara kokoh? Karena mereka memiliki visi dan misi sama yang terikat dengan tali spiritual yang kokoh.

2.     Strategi;  artinya segala sesuatu yang berhubungan atau berdasarkan cara atau langkah yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan atau target. Sesuatu dikatakan strategis ketika ia dibuat atau dilaksanakan berdasarkan perhitungan cara yang dianggap paling tepat untuk mencapai tujuan.

Strategi tersebut adalah salah satu tindakan yang memiliki sifat incremental (senantiasa meningkat) serta terus menerus, yang dilakukan dengan berdasarkan sudut pandang mengenai tujuan yang diharapkan. Strategi berasal dari turunan kata di dalam Bahasa Yunani yakni Strategos, yang maksudnya ‘Komandan Militer’ pada zaman demokrasi Athena.

Maka strategi dalam perjuangan Bangsa Kita adalah cara-cara jitu, efektif, efisien dan ekonomis yang harus dipatuhi semua pejuang untuk mencapai tujuan kemerdekaan. Kepatuhan terhadap strategi ini menjadi kunci penting sebuah keberhasilan.

3.  Konsistensi; Konsisten adalah hal penting dan terus-menerus untuk dilakukan. Konsistensi dapat membuahkan Integritas, yang membuat memudahkan meraih tujuan sebuah perjuangan. Konsisten adalah sikap dan perbuatan yang selalu berpegang teguh pada kemampuan dirinya sendiri, tetap selaras, dan sesuai dengan keputusan organisasi atau garis-garis perjuangan.

Seorang yang konsisten ia tidak akan mudah terpengaruh apapun hal-hal yang merintangi baik internal maupun eksternal, ia akan tetap menjaga dan menunjung tinggi keputusan dan misi sebuah perjuangan.

Tiga senjata non fisik ini merupakan satu-kesatuan utuh yang tidak boleh dipisahkan sebagai booster untuk meraih suksesnya semua tujuan. Senjata yang ini akan menambah dampak atau daya keampuhan senjata fisik (sebagaimana jenis sejata pada paragrap awal di atas). Kompetensi, Strategi dan Konsistensi (KSK) telah terbukti mewujudkan kemerdekaan bangsa ini dan menjadi warisan dari leluhur untuk semua generasi penerus perjuangan mengisi kemerdekaan. KSK ini sangat berguna diterapkan pada segala lini baik tujuan pribadi maupun tujuan organisasi.

Hati-hati, waspadai; pada era digital ini KSK mudah dan cepat sekali dibangun pun juga gampang sekali tumbang oleh sebuah senjata canggih saat ini. Senjata itu diberi nama HP; ia merupakan senjata canggih yang memudahkan kita membangun kompetensi, menata strategi dan menjaga konsistensi, sebagaimana senjata yang lain jika dipegang orang yang tidak tepat akan menjadi kontraktif fungsinya.

Selamat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, “Terus Melaju untuk Indonesia Maju”. Semoga bermanfaat. PAK Shoes.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODAL UTAMA BERUMAH TANGGA

Bagaimana piwulang (ajaran) Jawa terkait dengan pegangan atau modal sebuah pernikahan? Apakah selaras dengan ajaran Nabi SAW? Mari bersama kita renungi . Hari ini kebetulan kami dimintai tolong oleh Saudara untuk turut mengantarkan Putrinya yang menikah. Kami mendapat tugas tambahan untuk menjadi jubir dalam walimatul 'urusy tersebut. Sengaja kami tulis materi adicara serah-terima Pengantin ini untuk mengabadikan momen bahagia Mereka. Setelah tugas utama, menyerahkan Pengantin Putri kepada pihak-pihak selesai, kami lanjutkan dengan memberi hadiahkan kenangan sebuah Tembang Macapat Asmarandhana berikut ini: Gegarane wong akrami... Dudu bandha dudu rupa... Amung ati pawitane... Luput pisan kena pisan.. Yen gampang luwih gampang... Yen angel-angel kalangkung.. Tan keno tinumbas arto... Jika diterjemah dalam Bahasa Indonesia: Modal orang berumah tangga.. Bukan harta bukan rupa.. Hanya hati bekalnya... Gagal sekali berhasil sekali... Jika mudah terasa lebih mudah... Jika susah terasa ...

MIRIS, TIPIKOR DI PEMDES TERKUAK

  Susilo Berita memprihatinkan yang dilansir Radar Tulungagung, Rabu Pon, 15 Agustus 2024 pada halaman 13. Dari judulnya saja kita sudah bisa menebak isi beritanya, Satu Demi Satu Terkuak Dugaan Korupsi Pemdes.   Kutipan isi berita Radar Tulungagung (Jawa Pos Group) pada halaman 19 sebagaimana berikut ini;  Kajari Tulungagung Tri Sutrisno mengatakan bahwasannya tengah menangani dugaan kasus Tipikor yang menyeret empat Pemdes di Tulungagung. Diketahui, dari empat Pemdes tersebut, dua diantaranya telah penetapan tersangka dan akan masuk persidangan dalam waktu dekat . Berita selengkapnya silahkan dibaca dalam sumber berita di atas. Sungguh ketika membaca berita yang tersaji pada pagi ini, kami benar-benar prihatin. Betapa tidak, Kepala Desa beserta Perangkat Desa adalah pemimpin serta tokoh masyarakat yang seharusnya menjadi panutan bagi semua warganya. Beliau-beliau adalah pribadi pilihan yang terpilih diantara ribuan warga desa. Kepadanya amanat untuk pembangunan dan pemb...

PAWAI DAN EDUKASI

Obrolan santai diluar materi siar, saat jeda iklan disela waktu on air kemarin (29 Agustus 2024) terurai pemikiran yang terpicu dari kegiatan HUT RI ke 79 ini. Ngobrol santui ini rupanya tak kalah menarik dengan materi inti siaran. Info, siaran rutin bersama 96,2 Samar FM ternyata sudah tiga tahun lo, terima kasih Samara yang telah ikhlas membersamai kami Komunitas Jatim PAK.  Karnaval dan Carnival adalah berasal dari kata yang sama, yang berarti pesta besar, pameran, kirab atau pasar malam dengan berbagai hiburan menarik. Mungkin pawai budaya atau kirab budaya atau masyarakat kita menyebutkan dengan istilah pawai saja, juga terinspirasi dari dua kata tersebut. Hal ini kita tilih dari isian kegiatannya.  Dari obrolan kecil itu kita bertiga (Kami, Mbak Lisa selaku Host dan Master Wijaya sebagai Narsum), mundur jauh ke masa silam disaat kita masih kecil dulu. Pawai seperti ini lebih banyak memberikan edukasi tentang sejarah perjuangan bangsa, dilengkapi adat budayanya dan dieksp...