Langsung ke konten utama

EKSPRESI GEMES WARGA


Menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup adalah tanggungjawab semua orang. Lingkungan dimaksud tidak hanya disekitar rumah masing-masing, tapi dalam satu desa bahkan seluas hamparan permukaan bumi ini menjadi tanggungjawab semua penghuninya.

Kegelisahan Warga Dusun Tiyang RT 03 RW 01 Desa Tanjungsari Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung ini mencuat dengan semakin menumpuknya tumpukan sampah di bawah Jembatan Sungai Babakan. Ketidaknyamanan ini diungkap dan menjadi salah satu bahasan ketika musyawarah warga RT pada tanggal 07 Agustus 2024 lalu, di rumah Bapak Nahroni (Ketua RT). Walau sesunguhnya agenda utama musyawarah adalah mempersiapkan kegiatan pawai Agustusan.

Jembatan ini menghubungkan antara RT 03 RW 01 dengan RT 02 RW 02 dalam dusun yang sama. Juga menjadi fasilitas yang dimanfaatkan oleh warga dari desa lain yang berdekatan. Dari laporan beberapa warga bahwa yang membuang sampah di sungai bukan warga desa setempat, tapi warga dari desa lain. Modusnya, mereka  setiap pagi sambil berangkat kerja atau mengantar anak ke sekolah, dengan membawa sebungkus paket sampah untuk dikirimkan ke sungai Babakan. (He he padahal gak ada yang pesan lo gaes..). Masih menurut penuturan warga, gak cuma tas kresek tapi diantaranya dikemas dalam kebo (karung plastik). Pembahasan menjadi menarik, rupanya masing-masing telah menyimpan kegeraman cukup lama, namun baru kali ini frekwensi yang sama ini berpadu. (Jadilah forum curhat).

Keesokan harinya kami coba mengamati kondisi riil di bawah jembatan, waw keren...!!! Sampah berserahan menyebar diantara bebatuan, bahkan ada yang menggunung disisi jembatan pinggir selatan. Setelah melihat ini kami bikin kami geregetan dan makin "gemes" dengan perilaku mereka. 

Sampah berserakan di sela bebatuan dan menumpuk di tepi sungai sisi selatan.

Sebagai upaya kecil akan kepedulian pada lingkungan, warga menginisiasi membuat tulisan peringatan. Tulisan yang dicetak pada sepanduk ukuran 85 cm x 250 cm itu berisi "Peringatan! Area ini Diawasi CCTV 24 jam. Pingin Slamet?! Ojo Guwang Sampah nek Kaliku Iki". Sepanduk ini merupakan ekspresi gemes warga. Supaya kata "Gemes" ini memiliki value boleh deh diartikan "Gerakan Menjaga Semesta". Gimana masuk gak???

Dari tinjaun Pendidikan Integritas, pelaku pembuangan sampah di Sungai Babakan ini tergolong melanggar nilai Integritas Inti dan Sikap. Nilai Integritas Inti yang dilanggar adalah (Pertama) Disiplin, telah nyata bahwa pelaku tidak disiplin dengan membuang sampah tak di tempat sampah. (Kedua) Tanggungjawab, pelaku ada pribadi yang tidak memiliki rasa tanggungjawab menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup (alam semesta). Sedangkan pelanggaran pada Nilai Integritas Sikap adalah Peduli, apa yang dilakukan menunjukkan bahwa pelaku tidak memiliki rasa peduli pada lingkungan hidup, tidak peduli pada warga desa dimana ia membuang sampahnya dan tak menghormati pada Pemerintah Desa setempat. Bahkan lebih luas dampaknya adalah pada wilayah dimana nanti sampah-sampah itu berhenti, jika terbawa oleh arus sungai.

Semoga bermanfaat dan pelaku sadar diri, aamiin...


Tulungagung, 11 Agustus 2024

Penulis: Susilo (Anggota Penyuluh Anti Korupsi Jawa Timur)

Komentar

  1. Tampaknya perlu sistem menyeluruh untuk membangun kesadaran ekologi.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAWAI DAN EDUKASI

Obrolan santai diluar materi siar, saat jeda iklan disela waktu on air kemarin (29 Agustus 2024) terurai pemikiran yang terpicu dari kegiatan HUT RI ke 79 ini. Ngobrol santui ini rupanya tak kalah menarik dengan materi inti siaran. Info, siaran rutin bersama 96,2 Samar FM ternyata sudah tiga tahun lo, terima kasih Samara yang telah ikhlas membersamai kami Komunitas Jatim PAK.  Karnaval dan Carnival adalah berasal dari kata yang sama, yang berarti pesta besar, pameran, kirab atau pasar malam dengan berbagai hiburan menarik. Mungkin pawai budaya atau kirab budaya atau masyarakat kita menyebutkan dengan istilah pawai saja, juga terinspirasi dari dua kata tersebut. Hal ini kita tilih dari isian kegiatannya.  Dari obrolan kecil itu kita bertiga (Kami, Mbak Lisa selaku Host dan Master Wijaya sebagai Narsum), mundur jauh ke masa silam disaat kita masih kecil dulu. Pawai seperti ini lebih banyak memberikan edukasi tentang sejarah perjuangan bangsa, dilengkapi adat budayanya dan dieksp...

SOSIALISASI MENJADI MEDIA MENCARI SOLUSI

Susilo*) Korupsi terjadi karena kebiasaan buruk yang dibiarkan, dalam waktu tertentu akan membentuk karakter. Jika telah menjadi karakter, maka menjadi sangat sulit dibenahi. Pemberantasan korupsi yang paling efektif adalah dengan memberi contoh pembiasaan baik mulai sejak dini. Hari Senin, tanggal 19 Agustus 2024, jam 09.00 WIB, Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung  telah menyelenggarakan Sosialisasi Pendidikan Anti Korupsi kepada Kepala Sekolah SMP Negeri maupun Swasta se Kabupaten Tulungagung , bertempat di Hall Kresna Narita Hotel Tulungagung, sejumlah 102 Peserta hadir pada acara tersebut. Bertindak sebagai Narasumber dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Tulungagung, tiga orang terdiri dari Bapak Amri Rahmanto Sayekti, S.H., M.H ((Kepala Seksi Intelijen), Bapak Zulfikar Ar Riski Akbar, S.H (Kasubsi A Intelijen) dan Bapak Eka Kurniawan Putra, S.H., M.H (Kasubsi B Intelijen), sedang Narsum dari Inspektorat Kabupaten Tulungagung adalah Bapak Drs. Tranggono Dibjoharsono, M.M. Narasumb...

SENJATA PEJUANG

            Senjata menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sejak zaman kuno, senjata menjadi ageman kebanggaan hampir setiap orang mulai dari rakyat jelata hingga pejabat negara. Senjata disetiap wilayah memiliki bentuk, nama dan ciri khas yang beraneka keunikannya, seperti di Jawa punya senjata Keris dengan beraneka jenis dan nama, Keris Bujak Beliung (Kalimantan Selatan), Tombak Hujor dari Sumatra Utara (batak), Pedang Jenawi adalah senjata tradisional paling populer di Riau, Badik Tumbuk Lada sejenis keris yang terdapat di Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung senjatanya Parang, Mandau (Suku Dayak) di Kalimantan. Golok Ciomas dari Banten, Kujang dari Jawa Barat, Sundu (Nusa Tenggara Timur) menyerupai keris. Badik dari daerah Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan, di Madura ada Celurit, Rencong dari Aceh, Lembing Sulawesi, Belati dan Busur (Irian Jaya). Ada pula Bambu Runcing yang dijadikan senjata dan lain-lain. ...