Langsung ke konten utama

DO'A SANTRI MADINA SANGATA (Part 2)


Do'a sebelum belajar juga mengajarkan hubungan timbal balik, komunikasi dua arah, keridhoan diri yang total sebagai hamba akan menurunkan ridho-Nya dan meninggikan derajat bagi hamba. 
Ini menjadi bukti lagi bahwa Islam adalah agama visioner (sempurna).

Pada bagian kedua ini kami ajak bersama-sama untuk memperhatikan lebih dalam susunan kalimat do'a dimaksud. Do'a ini memberi pelajaran tauhid yang utuh, ajaran interaksi dan komunikasi seorang hamba dengan Sang Pencipta yang terjadi dua arah dan permohonan yang penuh adab tatakrama,  berikutnya korelasinya sebagaimana gambar di bawah ini:

Pelajaran Tauhid yang Utuh

Hamba yang menjaga tegak-teguhnya tauhid dalam hatinya, ridho hanya Allah satu-satunya yang disembah, tempat bergantung dan memohon pertolongan, maka dia juga ridho menerima semua aturan-Nya, Allah-pun akan ridho membimbing hidup hamba-Nya. Allah tidak menurunkan agama Islam melainkan melalui hamba pilihan, hamba sempurna dan hamba yang dicintai-Nya ialah Nabi akhir zaman Muhammad, SAW.  Ridho terhadap ketiganya hal tersebut merupakan senyawa tak terpisahkan, merupakan paket komplit resep hidup selamat, bahagia dunia-akhirat. 

Tatakrama Hamba Memohon kepada Tuhannya

Jika tidak ridho menerima Allah, Islam dan Nabi Muhammad, mengapa munjah memohon segala sesuatu? Gak logis-lah, gak linier gaes dan seharusnya malu dong ah dan yang harus disadari bagaimana mungkin yang demikian dikabulkan? Sehingga dalam doa tersebut diajarkan, ketika hamba telah berkomitmen musyahadah dan ridho menerima Allah, diikuti aturan agama Islam dan Rasul yang menyampaikan ajaran-Nya, maka barulah seorang hamba dengan rasa tawadhu, khauf dan raja' mengajukan permohonan, inilah akhlak mulia seorang hamba kepada Sang Pencipta. Saat akhlak ini kita pertahankan menjadi kebiasaan hingga melahirkan karakter, yakinlah hamba yang demikian layak terkabulkan do'a-do'anya.

Ilmu (bertambah), paham (rizki) dan sholih (akhlak) ketiganya merupakan karunia maha dahsyat dari yang Maha Kuasa, sebagai wujud terpenuhinya permohonan hamba. Beginilah jika interaksi dan komunikasi hamba dengan khaliqnya tersambung dengan baik. Si hamba musyahadah, meyakini dan ridho kepada-Nya, Sang Khaliq-pun ridho atas semua permohonan hamba-Nya.

Wallahu a'lam bis-shawab...
Semoga bermanfaat.


Penulis: Susilo (Anggota Tim Pembimbing Madina Sangata)





Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAWAI DAN EDUKASI

Obrolan santai diluar materi siar, saat jeda iklan disela waktu on air kemarin (29 Agustus 2024) terurai pemikiran yang terpicu dari kegiatan HUT RI ke 79 ini. Ngobrol santui ini rupanya tak kalah menarik dengan materi inti siaran. Info, siaran rutin bersama 96,2 Samar FM ternyata sudah tiga tahun lo, terima kasih Samara yang telah ikhlas membersamai kami Komunitas Jatim PAK.  Karnaval dan Carnival adalah berasal dari kata yang sama, yang berarti pesta besar, pameran, kirab atau pasar malam dengan berbagai hiburan menarik. Mungkin pawai budaya atau kirab budaya atau masyarakat kita menyebutkan dengan istilah pawai saja, juga terinspirasi dari dua kata tersebut. Hal ini kita tilih dari isian kegiatannya.  Dari obrolan kecil itu kita bertiga (Kami, Mbak Lisa selaku Host dan Master Wijaya sebagai Narsum), mundur jauh ke masa silam disaat kita masih kecil dulu. Pawai seperti ini lebih banyak memberikan edukasi tentang sejarah perjuangan bangsa, dilengkapi adat budayanya dan dieksp...

SOSIALISASI MENJADI MEDIA MENCARI SOLUSI

Susilo*) Korupsi terjadi karena kebiasaan buruk yang dibiarkan, dalam waktu tertentu akan membentuk karakter. Jika telah menjadi karakter, maka menjadi sangat sulit dibenahi. Pemberantasan korupsi yang paling efektif adalah dengan memberi contoh pembiasaan baik mulai sejak dini. Hari Senin, tanggal 19 Agustus 2024, jam 09.00 WIB, Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung  telah menyelenggarakan Sosialisasi Pendidikan Anti Korupsi kepada Kepala Sekolah SMP Negeri maupun Swasta se Kabupaten Tulungagung , bertempat di Hall Kresna Narita Hotel Tulungagung, sejumlah 102 Peserta hadir pada acara tersebut. Bertindak sebagai Narasumber dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Tulungagung, tiga orang terdiri dari Bapak Amri Rahmanto Sayekti, S.H., M.H ((Kepala Seksi Intelijen), Bapak Zulfikar Ar Riski Akbar, S.H (Kasubsi A Intelijen) dan Bapak Eka Kurniawan Putra, S.H., M.H (Kasubsi B Intelijen), sedang Narsum dari Inspektorat Kabupaten Tulungagung adalah Bapak Drs. Tranggono Dibjoharsono, M.M. Narasumb...

SENJATA PEJUANG

            Senjata menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sejak zaman kuno, senjata menjadi ageman kebanggaan hampir setiap orang mulai dari rakyat jelata hingga pejabat negara. Senjata disetiap wilayah memiliki bentuk, nama dan ciri khas yang beraneka keunikannya, seperti di Jawa punya senjata Keris dengan beraneka jenis dan nama, Keris Bujak Beliung (Kalimantan Selatan), Tombak Hujor dari Sumatra Utara (batak), Pedang Jenawi adalah senjata tradisional paling populer di Riau, Badik Tumbuk Lada sejenis keris yang terdapat di Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung senjatanya Parang, Mandau (Suku Dayak) di Kalimantan. Golok Ciomas dari Banten, Kujang dari Jawa Barat, Sundu (Nusa Tenggara Timur) menyerupai keris. Badik dari daerah Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan, di Madura ada Celurit, Rencong dari Aceh, Lembing Sulawesi, Belati dan Busur (Irian Jaya). Ada pula Bambu Runcing yang dijadikan senjata dan lain-lain. ...