Do'a sebelum belajar juga mengajarkan hubungan timbal balik, komunikasi dua arah, keridhoan diri yang total sebagai hamba akan menurunkan ridho-Nya dan meninggikan derajat bagi hamba. Ini menjadi bukti lagi bahwa Islam adalah agama visioner (sempurna).
Pada bagian kedua ini kami ajak bersama-sama untuk memperhatikan lebih dalam susunan kalimat do'a dimaksud. Do'a ini memberi pelajaran tauhid yang utuh, ajaran interaksi dan komunikasi seorang hamba dengan Sang Pencipta yang terjadi dua arah dan permohonan yang penuh adab tatakrama, berikutnya korelasinya sebagaimana gambar di bawah ini:
Pelajaran Tauhid yang Utuh
Hamba yang menjaga tegak-teguhnya tauhid dalam hatinya, ridho hanya Allah satu-satunya yang disembah, tempat bergantung dan memohon pertolongan, maka dia juga ridho menerima semua aturan-Nya, Allah-pun akan ridho membimbing hidup hamba-Nya. Allah tidak menurunkan agama Islam melainkan melalui hamba pilihan, hamba sempurna dan hamba yang dicintai-Nya ialah Nabi akhir zaman Muhammad, SAW. Ridho terhadap ketiganya hal tersebut merupakan senyawa tak terpisahkan, merupakan paket komplit resep hidup selamat, bahagia dunia-akhirat.
Tatakrama Hamba Memohon kepada Tuhannya
Jika tidak ridho menerima Allah, Islam dan Nabi Muhammad, mengapa munjah memohon segala sesuatu? Gak logis-lah, gak linier gaes dan seharusnya malu dong ah dan yang harus disadari bagaimana mungkin yang demikian dikabulkan? Sehingga dalam doa tersebut diajarkan, ketika hamba telah berkomitmen musyahadah dan ridho menerima Allah, diikuti aturan agama Islam dan Rasul yang menyampaikan ajaran-Nya, maka barulah seorang hamba dengan rasa tawadhu, khauf dan raja' mengajukan permohonan, inilah akhlak mulia seorang hamba kepada Sang Pencipta. Saat akhlak ini kita pertahankan menjadi kebiasaan hingga melahirkan karakter, yakinlah hamba yang demikian layak terkabulkan do'a-do'anya.
Ilmu (bertambah), paham (rizki) dan sholih (akhlak) ketiganya merupakan karunia maha dahsyat dari yang Maha Kuasa, sebagai wujud terpenuhinya permohonan hamba. Beginilah jika interaksi dan komunikasi hamba dengan khaliqnya tersambung dengan baik. Si hamba musyahadah, meyakini dan ridho kepada-Nya, Sang Khaliq-pun ridho atas semua permohonan hamba-Nya.
Wallahu a'lam bis-shawab...
Semoga bermanfaat.
Penulis: Susilo (Anggota Tim Pembimbing Madina Sangata)

Komentar
Posting Komentar