Langsung ke konten utama

"MADINA SANGATA"; MEMBANGUN GENERASI BERINTEGRITAS (Part 2)

TrioTUKIBI, Rabu/9 Agustus 2023. Madina Sangata kembali hadir, pagi ini Tim Relawan Program Pesantren Masuk Sekolah (PMS) masuk ke klas 9 sejumlah 10 rombel. Kebetulan Penulis masuk klas 9F, sebagai pembuka tetaplah kita awali dengan ta'aruf. 

Sesi selfi; berintegritas adalah berkualitas.

Sebagai pembuka suasana, kami memberi tugas pada setiap Murid/Santri untuk menuliskan lafadz "Bismillahirrohmanirrohim" dengan tulisan Arab. kemudian kami tugaskan yang kedua agar menuliskan satu diantara banyak cita-cita dari setiap Peserta Didik. Nah.. tugas kedua ini menjadi pintu pembuka untuk diskusi dengan tujuan membangun keberanian untuk memberi pendapat. 

"Hal-hal apa saja yang bisa menjadikan cita-cita kita tercapai?" Pertanyaan yang kami lontarkan, sambil mengajak agar mereka mengeluarkan pendapat. Syukur sekali rupanya mereka respon dengan memberi pendapat antara lain; "Berusaha", "Berdoa", "Belajar" dst. Kemudian kami perluas cakrawalnya, jangan lupakan syarat sukses yang satu ini, "Birrul walidaian" atau berbuat baik kepada kedua orang tua. Lalu siapa yang dimaksud orang tua itu? Ada Murid yang menyahut "Bapak dan Ibu". Lalu siapa lagi? "Guru" kata Murid yang lain; benar. Lalu siapa lagi? Ialah "Mertua" kalian semua kelak kalau sudah menikah. Tiga kelompok orang tua ini semua harus kalian perlakukan dengan penghormatan yang sama, maka kesuksesan akan berpihak kepada Anda. Atau dengan kalimat lain bahwa "Setiap amal kebajikan adalah pembuka gerbang kesuksesan." Dan setiap perbuatan baik merupakan implementasi dari pribadi yang "berintegritas". 

Murid serius menulis "Bismillahirrohmairrohim; Cita-citaku"

 Selaras dengan Kitab Mabadi Fiqiyyah Juz 2 pembahasan pertama yang akan Kami sampaikan, kami tarik korelasi bahwa mempelajari kitab ini merupakan jalan menuju pribadi yang berintegritas. Betapa pentingnya mempelajari kitab ini, oleh karena itu kami menginduksi agar serius dalam belajar.

Pembahasan pertama berisikan pertanyaan, "Ada berapa hukum islam itu?" Jawab : "Hukum Islam itu ada lima; pertama Fardhu, Sunah, Mubah, Haram dan Makruh."

Pertanyaan berikutnya, "Apa maksud Fardhu?" Jawab, " Yang dimaksud Fardhu adalah amal ibadah wajib dikerjakan bagi mukalaf, ketika mengamalkan akan mendapatkan pahala dan ketika meninggalkannya akan mendapatkan siksa (dosa).


Tim Relawan Program PMS, sedang berdiskusi.

Penjelasan dalam kitab di atas satu alur dengan upaya membangun integritas, dengan menjalankan kewajiban yang ditetapkan oleh syari'at agama, maka kita akan mendapat pahala atau kebaikan dalam kehidupan dunia hingga akhirat, sebailknya jika kita tidak menjalankan kewajiban dibalaslah dengan siska atau keburukan baik kehidupan dunia maupun akhirat. 

Menurut pemahaman Penulis, setiap yang diwajibkan oleh agama sesungguhnya merupakan sesuatu hal yang dibutuhkan oleh manusia, sehingga dengan mengamalkan perintah wajib agama berbanding lurus dengan upaya memenuhi segala hajad hidup kita dunia dan akhirat. Siapa yang menjalankan kewajiban dalam hukum agama dialah hamba yang berintegritas, ialah hamba yang berkualitas. (PAK. Shoes)

Penulis adalah Pengawas pada Yayasan Edukasi Sosial Penerus Imam Muhibbuddiin dan Anggota Penyuluh Anti Korupsi Jawa Timur.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAWAI DAN EDUKASI

Obrolan santai diluar materi siar, saat jeda iklan disela waktu on air kemarin (29 Agustus 2024) terurai pemikiran yang terpicu dari kegiatan HUT RI ke 79 ini. Ngobrol santui ini rupanya tak kalah menarik dengan materi inti siaran. Info, siaran rutin bersama 96,2 Samar FM ternyata sudah tiga tahun lo, terima kasih Samara yang telah ikhlas membersamai kami Komunitas Jatim PAK.  Karnaval dan Carnival adalah berasal dari kata yang sama, yang berarti pesta besar, pameran, kirab atau pasar malam dengan berbagai hiburan menarik. Mungkin pawai budaya atau kirab budaya atau masyarakat kita menyebutkan dengan istilah pawai saja, juga terinspirasi dari dua kata tersebut. Hal ini kita tilih dari isian kegiatannya.  Dari obrolan kecil itu kita bertiga (Kami, Mbak Lisa selaku Host dan Master Wijaya sebagai Narsum), mundur jauh ke masa silam disaat kita masih kecil dulu. Pawai seperti ini lebih banyak memberikan edukasi tentang sejarah perjuangan bangsa, dilengkapi adat budayanya dan dieksp...

SOSIALISASI MENJADI MEDIA MENCARI SOLUSI

Susilo*) Korupsi terjadi karena kebiasaan buruk yang dibiarkan, dalam waktu tertentu akan membentuk karakter. Jika telah menjadi karakter, maka menjadi sangat sulit dibenahi. Pemberantasan korupsi yang paling efektif adalah dengan memberi contoh pembiasaan baik mulai sejak dini. Hari Senin, tanggal 19 Agustus 2024, jam 09.00 WIB, Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung  telah menyelenggarakan Sosialisasi Pendidikan Anti Korupsi kepada Kepala Sekolah SMP Negeri maupun Swasta se Kabupaten Tulungagung , bertempat di Hall Kresna Narita Hotel Tulungagung, sejumlah 102 Peserta hadir pada acara tersebut. Bertindak sebagai Narasumber dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Tulungagung, tiga orang terdiri dari Bapak Amri Rahmanto Sayekti, S.H., M.H ((Kepala Seksi Intelijen), Bapak Zulfikar Ar Riski Akbar, S.H (Kasubsi A Intelijen) dan Bapak Eka Kurniawan Putra, S.H., M.H (Kasubsi B Intelijen), sedang Narsum dari Inspektorat Kabupaten Tulungagung adalah Bapak Drs. Tranggono Dibjoharsono, M.M. Narasumb...

SENJATA PEJUANG

            Senjata menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sejak zaman kuno, senjata menjadi ageman kebanggaan hampir setiap orang mulai dari rakyat jelata hingga pejabat negara. Senjata disetiap wilayah memiliki bentuk, nama dan ciri khas yang beraneka keunikannya, seperti di Jawa punya senjata Keris dengan beraneka jenis dan nama, Keris Bujak Beliung (Kalimantan Selatan), Tombak Hujor dari Sumatra Utara (batak), Pedang Jenawi adalah senjata tradisional paling populer di Riau, Badik Tumbuk Lada sejenis keris yang terdapat di Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung senjatanya Parang, Mandau (Suku Dayak) di Kalimantan. Golok Ciomas dari Banten, Kujang dari Jawa Barat, Sundu (Nusa Tenggara Timur) menyerupai keris. Badik dari daerah Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan, di Madura ada Celurit, Rencong dari Aceh, Lembing Sulawesi, Belati dan Busur (Irian Jaya). Ada pula Bambu Runcing yang dijadikan senjata dan lain-lain. ...