Langsung ke konten utama

SARASEHAN INSPEKTUR PROVINSI SE INDONESIA (Dalam Jambore Nasional Paksi-API 2022 DI Semarang)

 

Jambore Nasional Penyuluh Antikorupsi (Paksi) dan Ahli Pembangun Integritas (API) Tahun 2022, tepatnya pada tanggal 20-22 Mei 2022 di Kawasan Desa Wisata Kandri Kecamatan Gunungpati Semarang merupakan ajang pertemuan Paksi dan API se Indonesia. Sukesnya program ini berkat kekompakan antara Pemerintah Daerah Jawa Tengah dengan Kompak Jateng (Komunitas Penyuluh Antikorupsi Jawa Tengah). Acara bergengsi ini bertujuan untuk membumikan peran penting masyarakat dan pendidikan dalam pemberantasan korupsi, meningkatkan kapasitas Paksi dan API, membangun sinergy antara pejuang antikorupsi dan pembangun integritas serta saling memberi solusi atas segala persoalan yang dihadapi di masing-masing darrah dalam pelaksanaan program penyuluhan.  Merupakan suatu keberuntungan luar biasa Penulis bisa menjadi salah satu dari 3 orang delegasi komunitas Penyuluh JatimPAK sekaligus tentunya membawa bendera Inspektorat Tulungagung. Dua peserta lainnya adalah Master Iin Purwati (Jombang) dan Master Sri Utami (Surabaya), sedang jumlah Peserta Jamnas 2022 perwakilan Paksi dan API sejumlah 152 orang.  

Hari pertama, Jum’at 20 Mei 2022 jam 08.00 WIB. dilaksanakan acara pembukaan Jambore Nasional dilakukan di Plaza Kandri, Gunung Pati, Semarang, dan dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang diwakili oleh Wawan Wardiana, Plt. Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK dan Dian Novianthi, Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK. Turut dalam pembukaan dimaksud Walikota Semarang Bapak Hendrad Prihadi, Inspektur Provinsi se Indonesia atau yang mewakili, Inspektur Kabupaten/Kota se Jawa Tengah, Bupati/Walikota se Jawa Tengah, Forkopimda Jawa Tengah dan undangan lain dari Provinsi Jawa Tengah serta tentunya Paksi dan API Peserta Jambore.

         

Dalam sambutannya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, "Saya orang haqqul yaqin myakini betul bahwa gerakan antikorupsi itu tidak bisa dimulai dari bawah, berharap bottom up itu buat saya tidak bisa, yang bisa ya dari atas (disambut tepuk tangan) dan dati atas itu hanya da dua; "Keseriusan kita menangani" (membangun berbagai sistem thethek bengek).Yang kedua apa? "contoh" kalau tidak ada contoh gak akan terjadi (gerakan antikorupsi)."  Sambutan Gubernur terasa begitu cair karena sebelum memberikan kata sambutan Beliau mengundang 4 perwakilan Peserta Jamnas 2022 untuk naik ke panggung dan salah satunya adalah Master Iin Purwati (JatimPAK). 

Sambutan kedua Ketua KPK dalam hal ini diwakili oleh Bapak Wawan Wardiana (Deputi Pendidikan dan Peranserta Masyarakat) mengatakan, “Kami berharap, tiga hari ini menghasilkan sesuatu. Minimal ada sharing dari mereka yang berasal dari berbagai latar belakang, sehingga ada tambahan ilmu pengetahuan.”

"Saat ini sudah ada 2.248 Paksi dan 274 API di seluruh Indonesia, mudah-mudahan akan terus bertambah jumlahnya, sehingga tugas KPK bersama bapak-ibu sekalian sebagai Paksi bisa mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan bebas dari korupsi," penjelasan Pak Wawan.


          Setelah Sholat Jum’at dilanjutkan agenda penting berikutnya yaitu Saresehan Inspektur Provinsi se Indonesia dan Inspektur Kabupaten/Kota se Jawa Tengah serta Perwakilan Paksi-API (karena Peserta Jamnas dibagi menjadi beberapa kelompok diantaranya mengikuti sarasehan ini) kebetulan Penulis masuk dalam kelompok sarasehan. Sarasehan dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Bapak Sumarno, SE., MM. dilanjutkan dengan paparan materi dari para narasumber.  

Narasumber pertama dalam sarasehan ini adalah Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah III KPK RI, Brigjen Pol Bahtiar Ujang Purnama, dalam paparannya beliau menyampaikan materi tentang Kebijakan dan Program Kerjasama Korsupgah KPK RI dengan Pemerintah Daerah. 

Dalam paparannya Brigjend Pol. Bakhtiar mengatakan bahwa MCP (Monitoring Center for Prevention) merupakan ikatan kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan KPK, program ini diluncurkan adalah dalam upaya membangun perbaikan system yang diharapkan mampu menutup celah untuk korupsi. MCP merupakan program non-penal yang bergandengan dengan program non-penal lainnya yaitu pendidikan dan kampanye antikorupsi yang dalam hal ini posisi barisan terdepan diisi oleh para Penyuluh baik Paksi maupun API. Maka kerjasama antara Paksi dan API dengan Pemerintah Daerah adalah menjadi hal penting yang ditekankan Brigjend Bahtiar.

Penekanan juga dititik beratkan kepada Inspektorat agar benar-benar maksimal menjalankan fungsinya sebagai portal awal dan utama sebalum program-program dijalankan di suatu daerah. Inspektorat untuk melakukan review anggaran secara mendalam sehingga program penganggaran yang membuka pintu korupsi dapat tertutup (cegah sejak dini). Beliau juga mengingatkan kembali dalam upaya membangun system untuk pencegahan korupsi agar 8 area intervensi dalam MCP benar-benar dipahami dan perhatikan.  

Narasumber kedua dalam sarasehan ini adalah Dr. Ucok Abdul Rauf Damenta, Mag.rer.Pulp. (Inspektur II Kemendagri) memaparkan mengenai Kebijakan Strategis Pembinaan Pengawasan dan Peran APIP. Paparan kedua menambah penekanan terhadap peran Inspektorat sebagai APIP, beliau mendorong agar APIP juga mengambil peran sebagai Penyuluh baik Paksi maupun API.

Sementara Narasumber ketiga adalah Perwakilan Paksi dari Maluku, yang diamanatkan kepada Master (Penggilan penghormatan kepada Penyuluh) M. Sholih. Sesi ini lebih banyak curhat tentang akumulasi persoalan yang dihadapi penyuluh se Indonesia. Berharap dalam forum terhormat ini bahwa jalinan kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan para Penyuluh bisa berjalan lebih baik.

Agenda hari kedua, Sabtu, 21 Mei 2022 adalah Penguatan Kapasitas Penyuluh Paksi dan API.  Sebagai keynote speaker Walikota Semarang Bapak Hendrad Prihadi mengkisahkan pengalamannya sebagai walikota dalam mengubah mindset legislatif maupun ekskutif hingga terwujud Kota Semarang seperti sekarang ini. Bahwa perjuangan ini tidak mudah, perlawanan dan hambatan menghadang, namun jika pucuk pimpinan kokoh pada pendirian, maka akan terbuka jalan. Ulasan empiris beliau benar-benar membangun keteladanan pentingnya keuletan dalam setiap proses menuju cita-cita mulia.

Narasumber berikutnya adalah Profesor Pujiono tak kalah panas menyuntikan motivasi kepada kami. Beliau ilustrasikan bahwa pemberantasan korupsi dengan jalur penal (penindakan hukum pada pelaku korupsi) seperti membersihkan air yang menetes dari genteng yang bocor saat musim hujan, maka air hanya bersih saat tak hujan dan akan menggenang air lagi saat musim hujan. Ini akan terus berlangsung dan berulang jika tak dicari solusi sumber masalahnya. Demikian beliau gambarkan penindakan korupsi dan tanpa pencegahan (menyelsaikan akar masalahnya). Maka jalur non-penal adalah jalur yang harus juga dijalani jika ingin menuntaskan atau setidaknya mengurangi dan terus berkurang hingga titika maskimal suatu tujuan. Jalur non-penal saat ini sedang getol dijalankan oleh KPK bersama semua elemen tentunya. Pembenah system pemerintahan sehingga mempersempit peluang untuk melakukan korupsi diantaranya adalah dengan MCP. Sedang edukasi dan kampanye adalah bidang non-penal yang dilakukan oleh Paksi dan API. 

Sesi kedua dilaksanakan setelah Sholat Dhuhur, peserta dibagi menjadi 12 kelompok yang akan diterjunkan kepada kelompok sasaran yang telah ditentukan. Setelah pengarahan dari panitia, maka para peserta diantar menuju ke kelompok sasaran masing-masing. Program ini bertujuan mengasah, memotivasi dan membangun kepekaan seorang penyuluh terhadap kelompok sasaran. Kebetulan penulis masuk dalam kelompok XI yang sasarannya adalah kelompok tani disekitar Kumala Hill (tempat acara). Agenda jelajah desa ini berlangsung sampai jam 15.30 wib. 

Tiba saat hari pentupan (22 Mei 2022); acara dikemas dengan menarik, pra-penutupan diawali dengan paparan rencana tindak lanjut yang disampaikan oleh Master Harsi (Ketua KomPAK Jateng). Hadir dalam agenda ini Bapak Triyoto (Inspektur Kota Semarang), Bapak Doni W. (Inspektur Provinsi Jawa Tengah) dan Bapak Kunto Nugroho (Pembina KomPAK Jateng). Masing-masing memberikan bekal motivasi yang seolah menjadi kesimpulan dari kegiatan selama Jamnas 2022 digelar. Sesi ini Bapak Triyoto sekaligus mengucapkan kata-kata pentutupan.  

Penyampaian pesan dan kesan perwakilan Peserta Jamnas 2022 ini adalah Master Rusham Haerudin Haruna dari Sulawesi Selatan. Ajang bertemunya Paksi dan API se-Indonesia ini ditutup dengan do’a, sebuah penghormatan bagi Penulis (delegasi JatimPAK/Inspektorat Tulungagung) mendapatkan amanat untuk memimpin do’a.

Semoga bermanfaat, sampai jumpa di Jamnas berikutnya. (PAK Shoes).

Foto-foto kenangan selama jamnas:




















 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODAL UTAMA BERUMAH TANGGA

Bagaimana piwulang (ajaran) Jawa terkait dengan pegangan atau modal sebuah pernikahan? Apakah selaras dengan ajaran Nabi SAW? Mari bersama kita renungi . Hari ini kebetulan kami dimintai tolong oleh Saudara untuk turut mengantarkan Putrinya yang menikah. Kami mendapat tugas tambahan untuk menjadi jubir dalam walimatul 'urusy tersebut. Sengaja kami tulis materi adicara serah-terima Pengantin ini untuk mengabadikan momen bahagia Mereka. Setelah tugas utama, menyerahkan Pengantin Putri kepada pihak-pihak selesai, kami lanjutkan dengan memberi hadiahkan kenangan sebuah Tembang Macapat Asmarandhana berikut ini: Gegarane wong akrami... Dudu bandha dudu rupa... Amung ati pawitane... Luput pisan kena pisan.. Yen gampang luwih gampang... Yen angel-angel kalangkung.. Tan keno tinumbas arto... Jika diterjemah dalam Bahasa Indonesia: Modal orang berumah tangga.. Bukan harta bukan rupa.. Hanya hati bekalnya... Gagal sekali berhasil sekali... Jika mudah terasa lebih mudah... Jika susah terasa ...

MIRIS, TIPIKOR DI PEMDES TERKUAK

  Susilo Berita memprihatinkan yang dilansir Radar Tulungagung, Rabu Pon, 15 Agustus 2024 pada halaman 13. Dari judulnya saja kita sudah bisa menebak isi beritanya, Satu Demi Satu Terkuak Dugaan Korupsi Pemdes.   Kutipan isi berita Radar Tulungagung (Jawa Pos Group) pada halaman 19 sebagaimana berikut ini;  Kajari Tulungagung Tri Sutrisno mengatakan bahwasannya tengah menangani dugaan kasus Tipikor yang menyeret empat Pemdes di Tulungagung. Diketahui, dari empat Pemdes tersebut, dua diantaranya telah penetapan tersangka dan akan masuk persidangan dalam waktu dekat . Berita selengkapnya silahkan dibaca dalam sumber berita di atas. Sungguh ketika membaca berita yang tersaji pada pagi ini, kami benar-benar prihatin. Betapa tidak, Kepala Desa beserta Perangkat Desa adalah pemimpin serta tokoh masyarakat yang seharusnya menjadi panutan bagi semua warganya. Beliau-beliau adalah pribadi pilihan yang terpilih diantara ribuan warga desa. Kepadanya amanat untuk pembangunan dan pemb...

PAWAI DAN EDUKASI

Obrolan santai diluar materi siar, saat jeda iklan disela waktu on air kemarin (29 Agustus 2024) terurai pemikiran yang terpicu dari kegiatan HUT RI ke 79 ini. Ngobrol santui ini rupanya tak kalah menarik dengan materi inti siaran. Info, siaran rutin bersama 96,2 Samar FM ternyata sudah tiga tahun lo, terima kasih Samara yang telah ikhlas membersamai kami Komunitas Jatim PAK.  Karnaval dan Carnival adalah berasal dari kata yang sama, yang berarti pesta besar, pameran, kirab atau pasar malam dengan berbagai hiburan menarik. Mungkin pawai budaya atau kirab budaya atau masyarakat kita menyebutkan dengan istilah pawai saja, juga terinspirasi dari dua kata tersebut. Hal ini kita tilih dari isian kegiatannya.  Dari obrolan kecil itu kita bertiga (Kami, Mbak Lisa selaku Host dan Master Wijaya sebagai Narsum), mundur jauh ke masa silam disaat kita masih kecil dulu. Pawai seperti ini lebih banyak memberikan edukasi tentang sejarah perjuangan bangsa, dilengkapi adat budayanya dan dieksp...