Bicara tentang Pendidikan Budaya Anti Korupsi (PBAK), sesungguhnya jika dikaji dalam lingkungan kampus memang sudah pusatnya. Hal ini dapat kita lihat dari keberadaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang telah dilaksanakan sejak diundangkan. Adakah tali yang menyambungkan dengan Trisula KPK?
Hari Rabu, tanggal 21 Agustus 2024, kami mendapatkan kesempatan menjadi salah satu Narasumber dalam acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) kepada 4.341 Mahasiswa Baru di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Berdasarkan rekomendasi dari LSP KPK yang ditindaklanjuti dengan Surat Tugas oleh Ketua Forum Jawa Timur Penyuluh Anti Korupasi (JatimPAK), nomor A/040/ST-jatim-PAK/VIII/2024, tertanggal 20 Agustus 2024. Berikut kami sampaikan paparan singkat materi yang telah kami berikan.
Menurut Undang-Undang No. 22 tahun 1961 tentang
Perguruan Tinggi disebutkan tujuan dari Perguruan Tinggi adalah Pertama, Membentuk manusia susila yang berjiwa
Pancasila. Kedua, Menyiapkan tenaga kerja yang cakap untuk
memangku jabatan yang memerlukan pendidikan tinggi. Serta ketiga, Melakukan penelitian dan usaha kemajuan
dalam bidang ilmu pengetahuan, budaya serta kehidupan kemasyarakatan.
Berdasarkan pasal inilah dirumuskan Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai core value, idnetitas dan tujuan isntitusi pendidikan ini. Tri Dharma dimaksud terdiri dari Pendidikan,
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Ditinjau dari sudut pandang bahasa Dharma dari Bahasa Sanksekerta kata awalnya adalah Dhri yang artinya mendukung dan menegakkan.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 2
menyebutkan “Pendidikan Nasional adalah pendidikan
yang berlandaskan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.”
Tujuan Pendidikan Nasional sesuai dengan UU di atas adalah “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.”
Trisula KPK
Nah, jika kita tarik korelasi antara Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan Trisula KPK sebagaimana gambar di atas, maka Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan bagian dari ujung tombak utama Trisula KPK yaitu Pendidikan. Pendidikan dimaksud adalah dengan menanamkan nilai-nilai dasar integritas kepada peserta didik. Agar mampu mempertahankan nilai integritas dalam diri setiap mahasiswa secara terus-menerus, dengan cara inilah diharapkan akan membangkitkan kesadaran sehingga tidak mau melakukan korupsi.
Lebih tegas lagi, merujuk UU No 22 tahun 1961 di atas maka dharma pendidikan adalah untuk membentuk manusia susila yang berjiwa Pancasila artinya generasi yang memiliki jiwa cerminan dari lima sila. Kemudian dipertajam dengan UU No 20 tahun 2003 di atas, ialah manusia atau generasi yang tumbuhkembangnya bersumber dari akar nilai-nilai agama, budaya dan mampu mengikuti tuntutan perkembangan zaman.
Tujuan pendidikan nasional, sebagaimana di atas untuk membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat linier banget dengan thema PBAK tahun ini, "Swara Mahasiswa Pelopor Peradaban Dunia". Peradaban itu apa? Adalah kemampuan melaksanakan aturan-aturan baik itu aturan agama (syari'at), aturan negara dan norma adat budaya. Siapa yang mampu menjaga secara konsisten menjalankan aturan-aturan tersebut dalam kehidupannya, maka sesungguhnya ia telah mempertahankan integritas sebagai benteng terkuat dari tindakan korupsi. Sehingga thema PBAK tersebut sesungguhnya merupakan tuntutan pada setiap mahasiswa untuk komitmen menjalankan peraturan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
Dharma penelitian yang, merupakan usaha dalam mendukung dan menegakkan terbentuk pribadi-pribadi yang ulil albab dialah pribadi yang mampu mempergunakan perasaan, pikiran dan perbuatan dengan memperhatikan, meneliti setiap kejadian dan mengembangkan dengan terus berpikir disertai berdzikir untuk memperoleh pemahaman mendalam (bisa mengambil pelajaran) darinya. Maka dhrama penelitian ini sesungguhnya tidak hanya dilakukan ketika mendapatkan tugas penelitian, observasi atau skripsi saja. Akan tetapi idealnya dilakukan setiap saat dan setiap waktu, sehingga setiap kali melakukan ia akan mendapatkan hikmah yang mampu mendorong terbentuknya peradaban dunia.
Terakhir, dharma pengabdian, menurut kami pengabdian ini terdiri dari dua macam yaitu pengabdian kepada sesama sebagai wujud meneguhkan diri sebagai sebaik-baik manusia yang memberi manfaat untuk orang lain. Sedangkan yang kedua pengabdian hakiki, yaitu pengabdian seorang hamba kepada Tuhannya, hamba yang tunduk dan petuh pada peraturan agama. Dharma ini sejatinya merupakan pelatihan dan pembiasaan untuk berbuat baik pada sesama, bangsa dan negara serta alam semesta, dimana hakikat dari apapun perbuatan yang kita lakukan akan dipertanggungjawakan dihadapan Tuhan. Sehingga Mahasiswa yang memahami akan reword dan punishmen ilahiah ini, ia akan melakukan setiap pengabdian dengan sebaik-baik kemampuan (total dan maksimal).
Sesi tanya jawab.
Satu pertanyaan sangat keren dari salah satu peserta PBAK, "Mengapa pendidikan sudah dilakukan mulai dari sejak dini hingga kini, tapi korupsi tetap terjadi seperti sekarang ini?"
Pertanyaan balik kepada semua Peserta kami lemparkan, "Mengapa tadi (kami melihat sendiri) masih ada Mahasiswa (dua orang) yang terlambat hingga penghujung satu sesi materi?" Padahal juklak, juknis, tatip, SOP dan atau jenis sebutan lainnya sudah dibuat dan disebarluaskan. Kejadian korupsi di negeri ini tak beda jauh dengan kejadian nyata yang terjadi tadi, ialah karena masih ada atau bahkan banyak (mungkin) diantara kita yang belum mampu mempertahankan integritas dalam diri, sehingga dengan mudahnya mereka merusak peradaban dengan melakukan tindakan menyimpang (korupsi dan lain-lain).
Jika sungguh mau membangun peradaban, maka pertahankan integritas diri dari sekarang hingga sampai akhir kehidupan. Kalau tidak!, maka jangan harap korupsi bisa bersih dari negeri ini.
Selamat berkomunitas untuk mempertahankan integritas..
Buktikan aksimu dalam membangun peradaban dunia!!!
Salam Mahasiswa Anti Korupsi!!!
Semoga bermanfaat..
dan Selamat Hari Kamis (Kami selalu optimis).
Penulis: Susilo, S.P., S.E., M.Pd (Analis Hasil Pengawasan dan Dumas Inspektorat Tulungagun, Anggota Jawa Timur Penyuluh Anti Korupsi (JatimPAK)
Pa
Keren...
BalasHapusTrim🙏
BalasHapus