Langsung ke konten utama

DO'A SANTRI MADINA SANGATA


Satu lagi bukti bahwa Islam agama masa depan yang paripurna. Islam memberikan tips cerdas dan strategi pasti untuk meraih kebahagiaan dimasa kini, sukses dimasa depan dan meninggalkan jejak sejarah kebaikan jika kelak telah menjadi bagian dari masa lampau.

Pagi ini (Rabu, 7 Agustus 2024) kembali berkesempatan menanamkan nilai-nilai kebaikan di ladang baru yang subur (Santri baru di kelas 7D, Madrasah Diniyah SMPN 1 Ngantru Tulungagung/Madina Sangata). Bukan hal baru, tapi menurut kami tiap kali kami sampaikan kepada Santri Madina Sangata menjadi sesuatu yang harus kami istimewakan. Karena yang kami sampaikan merupakan ajaran dari agama yang teramat istimewa.

Karena kami masuk klas baru, maka kami tanyakan apakah sudah tahu arti dari do'a yang baru saja Santri-santri panjatkan? Do'a tersebut permohonan dan sekaligus memberikan petunjuk pencapaiannya, do'a ini memilah stratifikasi dalam proses belajar-mengajar sebagai berikut:


Tips yang tersirat dalam do'a dimaksud adalah (Pertama) Ketika diberi pelajaran oleh Guru siapapun dengan mata pelajaran apapun, dengarkan, perhatikan dan renungi sungguh-sungguh, maka ilmumu akan terus bertambah. Demikan juga saat menghadiri majelis ilmu di luar sekolah, saat rihlah dan berbagai kegiatan sesungguhnya merupakan sumber ilmu yang tanpa batas, jika Santri-santri mau merenungi.
(Kedua), Do'a tersebut juga mengajarkan menghargai betapa tinggi nilai sebuah pemahaman atas suatu ilmu atau keadaan. Sehingga dengan ilmu yang terdapat pemahaman di dalamnya akan menjadi cahaya yang menerangi dan memberi kekuatan untuk mengamalkannya. 
(Ketiga), Disinilah terlihat nyata betapa tinggi posisi akhlak di atas ilmu. Akhlak menjadi perhiasan terindah dan paling berharga bagi manusia. Akhlak menjadi pembeda manusia yang menyadari sebagai hamba (iman), dengan manusia yang sombong karena merasa pintar dan banyak ilmunya.

Nak.. Santri-santri hebat, bagi anak sholih (berakhlak mulia) jika suatu ketika mendengarkan penjelasan, pelajaran atau paparan tentang ilmu yang sudah diketahui dan dipahami, ia akan tetap mendengarkan dengan seksama. Ia akan tetap serius memperhatikan tanpa sedikitpun keluhan. Sementara bagi orang yang belum sholih akan muncul perasaan "Aah, sudah tahu, sudah paham, aku sudah amalkan.." dan seterusnya yang membuat ia penat dan menjadikannya berlaku cuek, acuh, hilang respek dan penghormatan.

Berilmu, memahami dan berkahlak mulia inilah yang mengantarkan para Santri ke puncak sesuksesan dunia-akhirat dan tercapainya cita-cita yang anak-anak tuliskan tadi. (Bersambung).

Wallahu a'lam bis-shawab...
Semoga bermanfaat.


Penulis: Susilo (Anggota Tim di Madina Sangata)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODAL UTAMA BERUMAH TANGGA

Bagaimana piwulang (ajaran) Jawa terkait dengan pegangan atau modal sebuah pernikahan? Apakah selaras dengan ajaran Nabi SAW? Mari bersama kita renungi . Hari ini kebetulan kami dimintai tolong oleh Saudara untuk turut mengantarkan Putrinya yang menikah. Kami mendapat tugas tambahan untuk menjadi jubir dalam walimatul 'urusy tersebut. Sengaja kami tulis materi adicara serah-terima Pengantin ini untuk mengabadikan momen bahagia Mereka. Setelah tugas utama, menyerahkan Pengantin Putri kepada pihak-pihak selesai, kami lanjutkan dengan memberi hadiahkan kenangan sebuah Tembang Macapat Asmarandhana berikut ini: Gegarane wong akrami... Dudu bandha dudu rupa... Amung ati pawitane... Luput pisan kena pisan.. Yen gampang luwih gampang... Yen angel-angel kalangkung.. Tan keno tinumbas arto... Jika diterjemah dalam Bahasa Indonesia: Modal orang berumah tangga.. Bukan harta bukan rupa.. Hanya hati bekalnya... Gagal sekali berhasil sekali... Jika mudah terasa lebih mudah... Jika susah terasa ...

MIRIS, TIPIKOR DI PEMDES TERKUAK

  Susilo Berita memprihatinkan yang dilansir Radar Tulungagung, Rabu Pon, 15 Agustus 2024 pada halaman 13. Dari judulnya saja kita sudah bisa menebak isi beritanya, Satu Demi Satu Terkuak Dugaan Korupsi Pemdes.   Kutipan isi berita Radar Tulungagung (Jawa Pos Group) pada halaman 19 sebagaimana berikut ini;  Kajari Tulungagung Tri Sutrisno mengatakan bahwasannya tengah menangani dugaan kasus Tipikor yang menyeret empat Pemdes di Tulungagung. Diketahui, dari empat Pemdes tersebut, dua diantaranya telah penetapan tersangka dan akan masuk persidangan dalam waktu dekat . Berita selengkapnya silahkan dibaca dalam sumber berita di atas. Sungguh ketika membaca berita yang tersaji pada pagi ini, kami benar-benar prihatin. Betapa tidak, Kepala Desa beserta Perangkat Desa adalah pemimpin serta tokoh masyarakat yang seharusnya menjadi panutan bagi semua warganya. Beliau-beliau adalah pribadi pilihan yang terpilih diantara ribuan warga desa. Kepadanya amanat untuk pembangunan dan pemb...

PAWAI DAN EDUKASI

Obrolan santai diluar materi siar, saat jeda iklan disela waktu on air kemarin (29 Agustus 2024) terurai pemikiran yang terpicu dari kegiatan HUT RI ke 79 ini. Ngobrol santui ini rupanya tak kalah menarik dengan materi inti siaran. Info, siaran rutin bersama 96,2 Samar FM ternyata sudah tiga tahun lo, terima kasih Samara yang telah ikhlas membersamai kami Komunitas Jatim PAK.  Karnaval dan Carnival adalah berasal dari kata yang sama, yang berarti pesta besar, pameran, kirab atau pasar malam dengan berbagai hiburan menarik. Mungkin pawai budaya atau kirab budaya atau masyarakat kita menyebutkan dengan istilah pawai saja, juga terinspirasi dari dua kata tersebut. Hal ini kita tilih dari isian kegiatannya.  Dari obrolan kecil itu kita bertiga (Kami, Mbak Lisa selaku Host dan Master Wijaya sebagai Narsum), mundur jauh ke masa silam disaat kita masih kecil dulu. Pawai seperti ini lebih banyak memberikan edukasi tentang sejarah perjuangan bangsa, dilengkapi adat budayanya dan dieksp...