Langsung ke konten utama

SEJARAH BERDIRINYA KOMUNITAS "TRIO TUKIBI"

 

Berupaya melangkah untuk membuat celah (kesempatan), pada Hari Sabtu (04 September 2021) kami silaturrahmi menghadap manajer yang membidangi program siar di Radio Samara 96,2 FM Tulungagung, Beliau Mbak Lisa. Tanpa banyak basa-basi kami memperkenalkan diri status kami Penyuluh Antikorupsi (Paksi) dan komunitas kami Jawa Timur Penyuluh Antikorupsi (JatimPAK) kemudian kami paparkan program penyuluhan, syukur luar biasa Beliau merekam ungkapan kami dengan penuh keikhlasan, kami lihat (saat itu) tanpa melalui proses berpikir yang berat atau rumit dengan enteng Beliau langsung menjawab “Iya siap, kami terima, kebetulan juga pada kamis terakhir tiap bulan masih kosong di program Public Corner (PC) jam 10.00-11.00 WIB. dan mulai bulan ini bisa siaran.” Begitu inti kalimat Mbak Lisa yang kami ingat. Senangnya dalam hati luar biasa, mengingat pekan sebelumnya kami telah mendatangi sebuah radio swasta di Tulungagung, namun sampai pekan berikutnya belum ada jawaban sedangkan di Samara begitu ketemu langsung ada keputusan.

 Suka cita, kesempatan luar biasa bisa live di Samara tapi ada persoalan, di Tulungagung masih sendiri sedang kemampuan kami juga belum seimbang dengan panggilan kehormatan “Master” sebagai Paksi. Bener-bener malu, kurang bahkan gak pede dan bingung harus bagaimana (Thiiing, ada ide, hubungi saja Paksi terdekat deh). Sehingga terjadilah pertemuan pada hari Sabtu, 11 september 2021, kami silaturrahmi ke kediaman Master Agung Kediri dalam rangka untuk menyatukan energy sebagai upaya sukseskan misi, dengan diskusi berharap dapat solusi, agar tetap semangat melakukan aksi walau masih sendiri. Sungguh saat itu kami belum tau arah, harus bagaimana, langkah apa yang akan kami lakukan sebagai Paksi apalagi siaran di radio.

Bersyukur sekali pertemuan dengan Master Agung membawa cahaya terang, beliau menyambut baik niat kami, siap bersama kami untuk sama-sama saling menguatkan dalam misi ini. Bahkan beliau bersedia menghubungi Master-master lain di wilayah Kediri agar mau bergabung dalam gerakan kecil ini.  Kami juga disarankan untuk menghubungi Master di Wilayah Blitar dan Master Mudiono adalah orang pertama yang kami hubungi; senengnya lagi Beliau well come dengan rencana yang kami paparkan walau hanya via WA. Maaf sampai kami menulis diskripsi ini kami belum pernah bisa bertemu secara langsung dengan Master Mudiono, kami hanya ketemu di udara. Sudah beberapa kali kami janjian untuk ketemu namun ada saja halangannya, yaahhh walaupun belum bisa bertemu namun energy kita tetap menyatu. Terbukti sampai saat ini program siar bersama Trio TUKIBI tetap jalan lancer.

Dari pertemuan dengan Master Agung (Kediri) dan komunikasi dengan Master Mudiono (Blitar), kami berinisiatif membuat forum komunikasi untuk 3 (tiga) kabupaten dimaksud. Tepatnya pada tanggal 17 September 2021 terbentuklah Group WA Trio TUKIBI (Intergrity On Tulungagung Kediri dan Blitar). Anggota GWA ini terdiri dari Kabupaten Tulungagung; kami sendiri (Susilo). Kabupaten Kediri adalah Master Agung, Master Ami, Master Dewi dan Master Helmi sedangkan dari Kabupaten Blitar adalah Master Mudiono, Master Peni dan Master Martono. 

 

Tanggal bersejarah bagi kami (Trio TUKIBI) Kamis, 23 September 2021 Live Public Corner (PC) pertama di 92,6 SAMARA FM Tulungagung. Karena terbatasi oleh kondisi pandemi, maka hanya 3 orang yang boleh masuk studio, sehingga kami sepakati bersama Master Agung datang ke studio sedang Master Mudiono live via phone dari Blitar. Alhamdulillah pengalaman pertama (sangat kaku) dan kikuk tapi lancarlah menurut penilaian kami sendiri (biar pede). Mulai saat itu, maka tiap bulan (rutin) kami jadwal siaran, siapa yang menjadi Narasumber diantara anggota Trio TUKIBI. Perkembangannya untuk Tahun 2022 lebih tertata lagi yaitu jadwal siar Live PC selama satu tahun sudah kami tata, apa themanya dan siapa Narasumbernya. Termasuk di dalamnya Master Badrul (Sumenep, Ketua JatimPAK), kami bersyukur, Beliau bersedia mengisi jadwal siar Live PC di Samara FM. (PAK Shoes/06-04-2022)

 


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODAL UTAMA BERUMAH TANGGA

Bagaimana piwulang (ajaran) Jawa terkait dengan pegangan atau modal sebuah pernikahan? Apakah selaras dengan ajaran Nabi SAW? Mari bersama kita renungi . Hari ini kebetulan kami dimintai tolong oleh Saudara untuk turut mengantarkan Putrinya yang menikah. Kami mendapat tugas tambahan untuk menjadi jubir dalam walimatul 'urusy tersebut. Sengaja kami tulis materi adicara serah-terima Pengantin ini untuk mengabadikan momen bahagia Mereka. Setelah tugas utama, menyerahkan Pengantin Putri kepada pihak-pihak selesai, kami lanjutkan dengan memberi hadiahkan kenangan sebuah Tembang Macapat Asmarandhana berikut ini: Gegarane wong akrami... Dudu bandha dudu rupa... Amung ati pawitane... Luput pisan kena pisan.. Yen gampang luwih gampang... Yen angel-angel kalangkung.. Tan keno tinumbas arto... Jika diterjemah dalam Bahasa Indonesia: Modal orang berumah tangga.. Bukan harta bukan rupa.. Hanya hati bekalnya... Gagal sekali berhasil sekali... Jika mudah terasa lebih mudah... Jika susah terasa ...

MIRIS, TIPIKOR DI PEMDES TERKUAK

  Susilo Berita memprihatinkan yang dilansir Radar Tulungagung, Rabu Pon, 15 Agustus 2024 pada halaman 13. Dari judulnya saja kita sudah bisa menebak isi beritanya, Satu Demi Satu Terkuak Dugaan Korupsi Pemdes.   Kutipan isi berita Radar Tulungagung (Jawa Pos Group) pada halaman 19 sebagaimana berikut ini;  Kajari Tulungagung Tri Sutrisno mengatakan bahwasannya tengah menangani dugaan kasus Tipikor yang menyeret empat Pemdes di Tulungagung. Diketahui, dari empat Pemdes tersebut, dua diantaranya telah penetapan tersangka dan akan masuk persidangan dalam waktu dekat . Berita selengkapnya silahkan dibaca dalam sumber berita di atas. Sungguh ketika membaca berita yang tersaji pada pagi ini, kami benar-benar prihatin. Betapa tidak, Kepala Desa beserta Perangkat Desa adalah pemimpin serta tokoh masyarakat yang seharusnya menjadi panutan bagi semua warganya. Beliau-beliau adalah pribadi pilihan yang terpilih diantara ribuan warga desa. Kepadanya amanat untuk pembangunan dan pemb...

PAWAI DAN EDUKASI

Obrolan santai diluar materi siar, saat jeda iklan disela waktu on air kemarin (29 Agustus 2024) terurai pemikiran yang terpicu dari kegiatan HUT RI ke 79 ini. Ngobrol santui ini rupanya tak kalah menarik dengan materi inti siaran. Info, siaran rutin bersama 96,2 Samar FM ternyata sudah tiga tahun lo, terima kasih Samara yang telah ikhlas membersamai kami Komunitas Jatim PAK.  Karnaval dan Carnival adalah berasal dari kata yang sama, yang berarti pesta besar, pameran, kirab atau pasar malam dengan berbagai hiburan menarik. Mungkin pawai budaya atau kirab budaya atau masyarakat kita menyebutkan dengan istilah pawai saja, juga terinspirasi dari dua kata tersebut. Hal ini kita tilih dari isian kegiatannya.  Dari obrolan kecil itu kita bertiga (Kami, Mbak Lisa selaku Host dan Master Wijaya sebagai Narsum), mundur jauh ke masa silam disaat kita masih kecil dulu. Pawai seperti ini lebih banyak memberikan edukasi tentang sejarah perjuangan bangsa, dilengkapi adat budayanya dan dieksp...